Sebanyak 87 pelajar dari 31 sekolah SMP dan SMA di Kab Tapin, mengikuti lomba menggambar yang dilaksanakan TP PKK bekerjasama Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (DP3A) dalam rangka mensosialisasikan bahaya pernikahan dini kepada generasi muda, bertempat dilapangan Basket Bun Anwar minggu (9/4/17) kemaren.
Dengan tema " Pencegahan Pernikahani Usia Dini", Dra Hj Raudah Kabid Pemenuhan Hak Anak selaku Ketua Panitia dalam laporannya mengatakan dalam rangka mewujudkan Kab Tapin layak anak 2030, perhatian Pemkab Tapin melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berupaya memperhatikan hak-hak anak belalui berbagai kegiatan baik secara langsung maupun tidak langsung", kata Hj Raudah.
"Menyikapi tingginya angka penikahan dini di Kab.Tapin tujuan lomba dimagsudkan untuk memberikan pemahaman kepada para pelajar yang ujungnya diharap dapat mencegah dan menurunkan angka pernikahan usia dini", tandas Raudah.
Sementara itu Kadis PP dan PA Ir H Rusnadi mengatakan, sebagaimana yang disebutkan dalam Permen PP dan PA RI No.3 tahun 2011 tentang kebijakan dan partisifasi anak dalam pembangunan pemerintah mempunyai kewajiban untuk memenuhi hak-hak anak untuk berpartisifasi dan menyatakan pendapatnya.
Melalui kegiatan lomba menggambar hari ini merupakan perwujudan kegiatan Pemkab Tapin dalam memberikan pemahaman dan perlindungan kepada generasi muda agar lebih memahami dampak negatif dari menikah diusia dini.
Dari 13 Kab kota se Kalsel, Tapin merupakan yang tertinggi dalam angka pernikahan usia dini, untuk itu dalam kegiatan ini kita sekaligus memberikan sosialisasi kepada masyarakat khususnya pelajar melalui lomba melukis bertemakan "Pencegahan Penikahan Usia Dini".
"Mudah-mudahan melalui sosialisasi yang terus menerus dapat menurunkan angka pernikahan dini di Kabupaten Tapin", ucap Rusnadi.
Sementara itu Ketua TP PKK yang diwakili Wakil Ketua 1 TP PKk Hj Zubaidah Rahmadi Spd yang menutup secara resmi kegiatan sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka kita berasama-sama meningkatkan kecerdasan anak di Kabupaten Tapin.
Lomba menggambar yang dilaksanakan merupakan media untuk anak dapat berkreasi, bersosialisasi sekaligus berpartisifasi guna meningkatkan minat, bakat serta motivasi anak untuk menggali rasa percaya diri mereka dan menambah pengalamannya dalam bidang seni.
Dikatakan Zubaidah, anak merupakan tunas bangsa yang mempunyai kemampuan yang luar biasa dalam membentuk karakter bangsa, hal itu karena anak adalah pondasi dari penerus pembangunan dimasa yang akan datang.
"Untuk itu melalui lomba ini diharapkan tidak ada lagi anak-anak yang menikah sebelum usia 18 tahun, hal itu juga agar hak anak untuk memperoleh pendidikan tidak terenggut dari tangan mereka", tutur Hj Zubaidah.
"Melalui kegiatan ini sekaligus kita berharap dapat menjadi sarana penyaringan bakat anak dalam meningkatkan jiwa sportifitas dalam berkompetisi serta terjalin solidaritas dan tali silaturahmi yang terjalin dengan baik".
