Pada peringatan hari santri nasional ke-III yang jatuh pada tanggal 22 Oktober, Bupati Tapin HM Arifin Arpan MM mengajak para santri untuk menjauhkan diri pada perilaku serta pemikiran-pemikiran yang menyimpang.
Ajakan itu disampaikan Bupati Tapin pada apel puncak peringatan hari santri yang dilaksanakan oleh Kementerian agama Kab.Tapin, kamis (26/10/2017) bertempat di Lapangan Dwi Darma, kemaren pagi.
Bertepatan momentum peringatan hari santri itu kepada segenap santri serta paea ustadz-ustadzah, dewan guru, pembina, pembimbing, pengasuh, serta seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan pendidikan di seluruh pondok pesantren yang ada di Kabupaten tapin, "mari kita berjihat melawan perilaku dan pemikiran-pemikiran menyimpang," ucap Bupati.
"Jihadnya sekarang bukan lagi menganhkat senjata untuk mengusir penjajah. Jihad sekarang adalah jihad perbaikan untuk menjaga umat dari aqidah cara berpikir yang menyimpang serta menjauhkan diri, keluarga dan masyarakat dari narkoba," kata Bupati.
Ditetapkan peringatan hari santri oleh Presiden RI Jokowi Dodo pada 22 Oktober 2015 memiliki makna tersendiri bagi kaum santri. Penetapan tersebut sebagai sebuah pengakuan terhadap peran para santri dalam rangka membela, mempertahankan dan menjaga negara kesatuan republik indonesia.
Para santri dididik oleh para ulama. Di samping belajar untuk menjadi orang yang paham betul dalam agama sekaligus dididik supaya menjadi Al-Mujahidin. Yakni, orang yang menjadi pejuang dalam membela agama, membela daerah dan membela negara.
"Para ulama mengajarkan kitahubbul wathan minal iman. Cinta tanah air sebagian dari iman. Karena itu bagi para santri membela tanah air merupakan bagian dari kewajiban jihad para santri di dalam negara kesatuan republik indonesia.
Untuk melaksanakan itu saya harapkan peran aktif para santri di Kabupaten Tapin dalam mengisi pembangunan dengan melahirkan inovasi-inovasi baru. Menggali potensi diri dan menjadi yang terdepan dalam mendorong percepatan revolusi mental. Dengan membangun kehidupan yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan.
Dalam mewujudkan tujuan itu, kita harapkan pondok pesantren yang ada di Kabupaten Tapin tidak sekedar mengejar kuantitas jumlah santri yang banyak tetapi yang terpenting adalah kualitas, agar bagaimana bisa meningkatkan kualitas pondok pesantren ini melalui ustadz-ustadzahnya dan infrastrukturnya juga perlu diperbaiki serta perbaikan sarana dan prasarananya.
Harus ada keseimbangan antara apa yang diberikan pondok pesantren dengan harapan orang tua yang menitipkan anaknya di pondok pesantren. Alhamdulillah, pondok pesantren saat ini bukan lagi tempat pelarian dimana anak-anak yang nakal saja yang dimasukkan ke pesantren. Karena itu pesantren harus bisa menjadi alternatif dan pilihan dari orang tua caranya tentu dengan memiliki kualitas sehingga pondok pesantren menjadi sekolah tujuan bukan sekolah pelarian.
Kepada pengurus pondok pesantren saya meminta agar ustadz-ustadzah yang akan mengajar agar diseleksi dengan ketat dengan cara dilihat basic dan kompetensinya karena ilmu pengetahuan terus berkembang dan diharapkan guru bisa mengembangkan kualitasnya sesuai dengan perkembangan sehingga bisa melahirkan lulusan yang berkualitas pula.
Dalam kesempatan itu Bupati Tapin juga mengukuhkan secara langsung Pengurus Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Tapin periode 2017 – 2021.
Pada pengukuhan itu Bupati berharap agar pengurus FKPP mampu memegang amanah, sebagai bagian dari fungsi management dan sebagai bagian dari masyarakat, sebagai pendidik dalam bidang keagamaan dan sebagai tokoh yang telah diberikan kepercayaan oleh para orang tua yang sudah menitipkan anak-anaknya di pondok pesantren.
Dikatakan Bupati, Walaupun pendidikan anak itu adalah tanggungjawab orang tuanya, namun mereka sudah memberikan kepercayaannya kepada para ustad, kyai, ulama dalam hal mengajarkan agama dan mengawasi agar anak-anaknya tumbuh menjadi anak-anak yang bisa dibanggakan oleh orang tua, bangsa, negara dan agama," tandasnya.
Sementara Panitia pelaksana H Sibawaihi dalam laporannya mengatakan bahwa Peringatan hari santri nasional yang ditetapkan oleh presiden jokowi pada 22 oktober 2015 memiliki makna tersendiri bagi kaum santri. Penetapan tersebut sebagai sebuah pengakuan terhadap peran para santri dalam rangka membela, mempertahankan dan menjaga negara kesatuan republik indonesia.
Pada peringatan hari santri sedikitnya 1.700 santri dari 15 pondok pasantren yang ada di Kab Tapin turut berhadir memeriahkan hari santri.
Turut hadir Bupati Tapin HM Arifin Arpan, Ketua DPRD kab Tapin Abdullah S, kapolres Tapin AKBP Zulkifli Ismail, para pimpinan ponpes se Tapin. Berhadir pula Pjs Kakan Kemenag Kab.Tapin H Rasul Akbar SAg, para pimpinan FKPD, Para pimpinan SOPD serta undangan dari pimpinan instansi dan lembaga dilingkungan Pemkab Tapin.