Kurung-kurung dan Tari Babalian Tapin Tampil Dalam Festival Budaya Borneo 2.
RANTAU,- Mengangkat Tema "Dengan Budaya & Pariwisata, Kita Bergerak Membangun Kalimantan Untuk Lebih Sejahtera" Pemprov Kalsel kembali menggelar Festival Pesona Budaya Borneo 2, bertempat di 0 KM Kantor Gubernur Lama, Sabtu (11/08/2018).
Memeriahkan acara festival pesona borneo, selain ikut memamerkan berbagai kerajinan khas tapin, beberapa kebudayaan tapin seperti musik kurung-kurung, tari babalian dan adat baharagu dari kesenian masyarakat adat dayak Piani Kab.Tapin juga turut ambil bagian.
Selain dihadiri oleh Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor yang membuka secara resmi acara, turut berhadir dalam acara wakil Menteri bersama Presiden MADN dan para Gubernur se- Kalimantan didampingi oleh para ketua Dewan Adat Dayak se- Kalimantan dan luar Kalimantan, Negara Serumpun dan Duta-duta besar negara sahabat Bupati/Walikota se-Kalimantan, Tokoh masyarakat Adat Dayak, Pelaku Usaha Daerah, Pelaku Usaha Nasional.
Dikatakan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, dalam Festifal Pesona Borneo 2 kembali dilaksanakan dalam rangka memperkenalkan ragam seni dan budaya Indonesia, khususnya kebudayaan dan kesenian dari Kalimantan kepada masyarakat luas.
Dalam festival pesona budaya borneo tahun ini digelar pameran yang menampilkan potensi pariwisata daerah, serta ditampilkan pagelaran seni dan budaya borneo,
Pameran produk unggulan daerah dan Karya Inovatif Pemerintah Daerah serta digelar Borneo Art Carnaval 2018." Kata Gubernur dalam sambutannya.
Ketua Dewan Adat Dayak Tapin H Karliansyah, keikutsertaan tapin dalam festival pesona borneo dalam rangka turut memperkenalkan budaya dayak yang ada di Kab.Tapin.
Dengan perkembangan teknologi saat ini, kegiatan ini tentu sangat penting dalam melestarikan seni dan budaya kita, jangan sampai adat dan kesenian kita tergerus oleh kemajuan zaman dan tergantikan oleh modernisasi.
"Untuk itu mari kita selalu melestarikan senidab budaya kita karena budaya ini merupakan ciri khas masyarakat dayak pegunungan meratus, dan kekayaan seni budaya dunia." Tandas Karliansyah.
