Prof Ali Kodra Bersama PT AGM dan Disbudpar Tapin Bicarakan Konsep Wisata Lokbuntar

Prof Ali Kodra Bersama PT AGM dan Disbudpar Tapin Bicarakan Konsep Wisata Lokbuntar
Frof Ali Kodra Sampaikan Konsep Pengembangan Ekowisata Bekantan
 
RANTAU,- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tapin gelar pertemuan bersama Prof Ali Kodra dari IPB dan PT Antang Gunung Meratus guna membicarakan konsep pengembangan ekowisata Bekantan Lokbuntar, selasa (29/08/2018) kemaren.
 
Acara pertemuan bertempat di Rumah Makan Adelweis (29/08/2018) kemaren pagi dihadiri oleh Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kab.Tapin Hamdan Rosyadie, Benito M dari Direksi PT AGM bersama jajaran PT AGM dan jajaran Disbudpar Tapin serta para Duta Wisata Kab.Tapin.
 
Pertemuan itu disambut gembira oleh Kadisbudpar Tapin yang mengatakan dalam rangka memajukan kepariwisataan di Kab.Tapin tentu perlu ada pembicaraan dan pemikiran bersama guna membicarakan konsep pembangunan objek wisata Lokbuntar agar semakin maju dan berkembang." Kata Hamdan dalam pertemuan itu.
 
Sehingga kita menyambut bangga atas pertemuan bersama Prof Ali Kondra juga menyampaikan pengembangan ekowisata Bekantan dengan menggabungkanya dengan potensi wisata lain yang ada di Kawasan Lokbuntar terutama adanya burung-burung langka yang coba diperkenalkan ke masyarakat Dunia.
 
Dalam kesempatan itu Prof Ali Kodra juga menyerahkan dua buah buku karyanya yang berjudul "Bekantan" dan satu buku yang berjudul "Burung Air" yang mengangkaymt Kawasan Konservasi Ekowisata Bekantan yang diterima Kadisbudpar Hamdan Rosyadie 
 
"Buku-buku yang ditulis merupakan hasil pembelajaran Prof H Ali Kodra yang coba diperkenalkan agar kawasan ekowisata Lokbuntar menjadi objek wisata unggulan di Kab. Tapin dan nasional.
 
Seperti yang dijelaskan Prof Ali Kodra dalam pertemuan itu mengatakan, Ada 6 (Jenis) burung elang langka yang masih ada di Kawasan Lokbuntar serta terdapat berbagai burung endemik dan burung migrasi dari berbagai negara dari berbagai Benua yang terdapat di Kawasan Lokbuntar.
 
"Dan nantinya Ekowisata Bekantan dalam promosi kedepanya akan digabungkan dengan potensi wisata lainnya baik kuliner termasuk beberapa flora dan fauna langka yang ada di Kawasan Lokbuntar." Kata Ali Kodra menjelaskan.
 
Seperti yang diungkapkan Prof H Ali Kodra, kawasan hutan tapin sebagai mana yang tidak diketahui masyarakat banyak, ternyata memiliki panorama alam dengan berbagai flora dan fauna unik dan langka yang ada didalamnya.
 
Tidak hanya keberadaan hewan langka Bekantan ( Nasalis Larvatus) yang masih banyak ditemukan di pesisir sungai hutan di Desa Sei Rutas, berbagai burung-burung migrasi dari berbagai Benua juga terdapat di Hutan Pesisir disepanjang sungai-sungai di Tapin," ujarnya.
 
 
Sementara itu Benito M dari PT AGM juga menyambut baik kegiatan pertemuan dalam rangka bersama-sama memajukan kepariwisataan di Kab.Tapin, bagaimanapun mewakili PT AGM yang merupakan perusahaan pertambangan tentunya harus mendekatkan diri dengan alam.
 
Ini adalah perkembangan yang baik untuk mewujudkan kawasan ekowisata seluas 81 Ha agar kembali asri atau menjadi hutan rimba lagi tempat habitat Bekantan berkumpul dan hidup," kata Benito.
 
Dan kita harus mencoba melestarikan alam itu sendiri, agar kembali asri, "secara pribadi kita sangat mendukung perkembangan kepariwisataan kedepan.
 
Sekali lagi kita membuka alam, dan kami bertanggung jawab mengatur kembali alam itu agar menjadi kebutuhan manusia dan menjadi tempat hidup satwa, tidak serta merta kita tinggalkan, jika kita melakukan kegiatan disana kita juga tidak ingin terjadi kerusakan alam," tandas Benito.
Previous
Next Post »

Diskominfo Siap Mensukseskan Asian Games 2018

Diskominfo Siap Mensukseskan Asian Games 2018