Basri Panen 4 Pikul Cabe Dalam Sebulan.
RANTAU,- Puluhan petani cabe di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah saat ini tengah melaksanakan penen cabe dengan harga cabe Rp.17.000/kg.
Ditemui awak media, rabu (19/09/2018), salah satu petani cabe rawit hiyung, Basri menceritakan dengan 1 Ha luas pertanian cabe miliknya dengan jumlah sekitar 5000 pohon cabe yang ditanamnya, saat ini sudah memulai masa penen.
Dikatakan Basri pula, walau hasil tahun ini kurang begitu bagus, karena kemarau, namun tanam cabe miliknya masih memberikan keuntungan.
Dalam panen setiap satu minggu sekali, dihasilkan sekirar 1 pikul atau 100 kg dalam sekali panen, sehingga dalam satu bulan sedikitnya dapat memanen 400/kg cabe," kata Basri.
Walau harga cabe sempat turun pada harga Rp 12.000/kg yang kita nilai sangat rugi, alhamdulillah harga cabe sekarang sudah merangkak naik, tembus di harga
Rp.16.000 sampat 17.000/kg, dan kita sangat berharap cabe dapat tembus diharga Rp.20.000/kg, itu sudah lebih baik untuk menutup semua biaya.
Diungkapkan, Basri walau tidak rugi, penen tahun ini paling tidak dapat sedikit memberikan keuntungan, dari pada tidak dapat dipanen tentu lebih rugi lagi, namun paling tidak bisa menutup modal," lanjutnya
Dipotong Rp.5000/ kg upah petik masih ada untung sekitar Rp.11.000/kg, sehingga jika satu kali panen bisa mendapatkan uang penjualan sebesar Rp.1.600.000 sampai Rp.1.700.000.
Dalam dalam satu bulan dapat 4 kali panen maka hasil penjualan sekitar Rp.6.800.000, dipotong upah petik Rp.2.000.000 maka hasil sekitar Rl.4.800.000, yah cukuplah untuk modal tanam cabe ditahun berikutnya," ucap Basri.
Untuk menjual hasil panen, siasa ada pengepul yang membeli langsung ke petani, berapapun hasil penen selalu dibeli dimana pengepul nantinya akan menjualnya kembali ke kota Banjarmasin.
"Jika ditotal sehari seluruh petani di Desa Hiyung menghasilkan 1-3 ton cabe dihasilkan dalam sekali panen," tandas Basri.
