RANTAU,- Antrian panjang masyarakat yang ingin menyebrang di feri penyebrangan sei puting nampak terlihat pada (05/02/2019) sabtu sore kemaren, pasalnya satu-satunya feri penyebrangan itu sempat mengalami mogok mesin.
Dari pantauan awak media, puluhan sepeda motor dan mobil terlihat berbaris memanjang menunggu antrian untuk menyebrang, baik yang dari Kab.Tapin maupun dari Kab.Batola.
Tabrani salah satu warga Tapin yang ingin menyebrang disana mengatakan, dirinya setiap hari pulang pergi dengan menggunakan feri sangat berharap jembatan penyebrangan segera terealisasi.
Jembatan penyebrangan sei puting yang menjadi dambaan masyarakat itu kini sudah dikerjakan hampir 40% dari pantauan saat awak media meninjau lokasi disana.
Dikatakan salah satu warga lainnya, Wahid dari Banjarmasin dirinya kerap bolak-balik Banjarmasin-Tapin selalu melewati jalur Sei Puting karena jarak yang relatif lebih singkat. Jika harus melewati jalur Tapin-Martapura- Banjarbaru-Banjarmasin menempuh jarak lebih lama atau selisih sekitar 1 jam lebih.
"Tidak hanya dari Tapin, warga dari Hulu Sungai bahkan dari Provinsi lain seperti Kaltim kerap melawati jalur Sei Puting yang ingin ke Banjarmasin." kata Wahid.
Wahidpun berharap jembatan sei puting segera rampung sehingga dapat melintas melewati jembatan yang sangat didambakan oleh masyarakat, dengan kondisi feri yang sering mogok tentu aktifitas masyarakat sedikit terhambat.
"Ya, sementara bersabar menunggu jembatan selesai, semoga pembangunan bisa cepat selesai dan tidak terkendala sesuatu apapun." tandas Wahid.
Dari pantauan awak media, nampak pengerjaan pembangunan sedang berlangsung, terlihat tiang-tiang pondasi jembatan sudah berdiri di sisi kiri dan kanan jembatan.
