
DP3A Kab.Tapin Gelar Sosialisasi Forum Pendidikan, Pengasuhan, Budaya dan Sekolah Ramah Anak. RANTAU,- Pemerintah Kabupaten Tapin melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab.Tapin, selasa (30/04/2019) menggelar sosialisasi forum pendidikan, pengasuhan budaya dan sekolah ramah anak. Bertempat di Aula Gedung Diklat Hammy Tapin.********* Acara sosialisasi dibuka secara resmi oleh Plt Kepala DP3A Hj Lailian Noor serta dihadiri nara sumber Abdus Sahid fasilitator dari Provinsi Kalsel serta para kepala sekolah, guru, UPT Dinas Pendidikan serta Hermadiansyah Kabid Pemenuhan Hak Anak dan jajaran DP3A Kab.Tapin.********* Hj Henny Kasi Pendidikan dan Pengasuhan Budaya Anak selaku ketua panitia, dalam laporan yang disampaikannya mengatakan, sosialisasi sekolah ramah anak dilaksanakan atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1990 tentang pengesahan konvensi peraturan menteri negara pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta peraturan Nomor 8 Tahun 2014 tentang kebijakan kebijakan sekolah ramah anak dan pemenuhan hak anak diatur dalam pasal 28, 29 dan 31 tentang konvensi hak anak.********* Adapun yang melatar belakangi kegiatan pertama pelaksanaan kegiatan ini karena pentingnya pendidikan pengasuhan budaya dan kurangnya pemahaman kita tentang sekolah ramah anak khususnya di lingkungan pendidikan.********* Kedua sebagai sarana terbentuknya sekolah ramah anak dimana maksud dan tujuan kegiatan terwujudnya tenaga pendidik di sekolah dalam terwujudnya sekolah ramah anak di Kab.Tapin.********* Sementara itu Hj Lailian Noor dalam sambutannya mengatakan saat Tapin sudah memiliki sekolah ramah anak yang mana sekolah ramah anak akan terus ditingkatkan agar seluruh sekolah nantinya menjadi sekolah ramah anak.********* Semoga dengan dukungan anggaran dana, akan lebih banyak sekolah ramah anak di Kab.Tapin. Karena itu kita harus turun dan terjun langsung kelapangan dalam memberikan pembinaan dan bimbingan untuk mewujudkan sekolah ramah anak," tutup Hj Lailian Noor.*********** Seperti yang dijelaskan Hj Lailian Noor, dalam dalam mewujudkan Kota Ramah Anak dan Kabupaten Layak Anak. Dinas PPPA akan membangun berbagai sarana dan prasarana sebagai persyaratan yang harus dipenuhi dalam mewujudkan kota ramah anak.********* "Selain sekolah ramah anak dan Puskesmas ramah anak, kita juga harus punya ruang bermain ramah anak (RBRA), yang saat ini kita belum punya," kata Hj Lailian Noor.******** RBRA sendiri harus memenuhi banyak unsur agar bisa dikatakan ramah anak, contoh seperti ayunan tentu harus ada matras atau pasir dibawahnya agar ketika anak itu jatuh tidak sakit dan tidak cedera." Kata Lailian Noor.********* Sama seperti halnya sekolah ramah anak, Puskesmas ramah anak semua sarana dan prasarana dibangun untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan anak.********* Contoh sekolah ramah anak, seperti pintu sekolah harus didesain kearah luar, agar jika terjadi bencana atau kebakaran, anak-anak dapat berlari dan menerobos pintu yang akan langsung terbuka kearah luar.********* Seperti yang ungkapkan Hj Lailian Noor dalam mewujudkan kota ramah anak, Dinas PPPA telah mengisi matriks untuk penilaian yang mana dalam penilaian itu salah satunya kita harus punya RBRA.********* Dengan adanya matrik penilaian ini diharapkan kita dapat meraih penghargaan sebagai kota ramah anak dan RBRA dapat kita jadikan taman edukasi yang akan bermanfaat bagi anak-anak kita.********** "Nanti walau kita sudah mempunyai ruang bermain ramah anak, walau belum sempurna, bersama SOPD kita dapat membenahinya bersama-sama." harap Hj Lailian Noor.****** Seperti Dinas Perhubungan mungkin dapat membangun rambu, Dinas Pendidikan mungkin bisa membantu lewat alat permainan edukatif, begitu juga SOPD lainnya diharapkan dapat ikut berpartisifasi.******* "Selain itu kita juga berharap di tapin juga terbentuknya gugus tugas ditiap desa dan kecamatan yang akan mendukung kegiatan ramah anak." Ucap Hj Lailian Noor ******** Diungkapkan Hj Lailian Noor, saat ini tapin sudah punya Puskesmas ramah anak yaitu Puskesmas Tapin Utara, Puskesmas Piani dan Puskesmas Banua Padang.********* Dan untuk sekolah ramah anak kita juga punya 5 (lima) sekolah ramah anak tingkat SD, namun semua harus kita benahi agar benar-benar menjadi Puskesmas dan sekolah ramah anak.******** "Tiga item membentuk Kota ramah anak diatas akan digenjot, terutama membuat taman bermain ramah anak yang kita belum punya." Tandas Hj Lailian Noor.